1. Tipikal Paling Penting
Tipe klien seperti ini sering kali adalah orang penting dan super sibuk. Biasanya, proyek dari mereka harus diutamakan dan selesai dalam deadline yang singkat. Kabar baiknya, mereka tidak mempermasalahkan soal bayaran dan selalu punya budget yang bagus, sesuatu yang membuat permintaan klien semacam ini sulit untuk ditolak.
2. Tipikal Bingung & Ragu-ragu
Tipikal seperti ini tidak hanya punya pribadi yang bingung dan ragu-ragu, tapi juga membingungkan orang lain yang dalam konteks ini adalah desainer grafis. Mereka sendiri tidak tau apa yang mereka inginkan. Dialog standar yang lazim terjadi antara desainer dan klien semacam ini kira-kira begini :
Desainer : "Punya gambaran kira-kira desainnya mau dibikin kayak apa?"
Klien : "Wah, saya ga tau. Pokoknya terserah kamu aja, gimana bagusnya.."
Setelah desain selesai..
Klien : "Wah, warnanya jangan gini, coba pakai warna-warna cerah! Trus fontnya juga ganti.. trus disekitar sini tambahin elemen-elemen warna-warni.. dan bla..bla..bla.."
BIngung kan!? :D
3. Tipikal Perfeksionis
Tipe klien seperti ini selalu menginginkan segala sesuatu selesai dengan sempurna. Akan ada banyak sekali revisi sampai kepada detail-detail yang kecil. Klien dengan tipikal perfeksionis juga selalu tepat waktu dan tidak mau menunda pekerjaan.
4. Tipikal Menyenangkan
Selamat jika kamu mendapatkan proyek dari klien seperti ini. Mereka pribadi yang menyenangkan dan mudah bergaul. Bagaimanapun desain yang kamu kerjakan, mereka akan merespon dengan sangat baik, seperti : "Wow, mantap! Ini baru desain yang keren!!" atau "Asik neh desainnya, cuma tinggal perbaiki sedikit di bagian sini, disini, dan disini..tapi overall udah bagus kok!". Yeah, mereka punya pribadi yang canggih dan sangat peka terhadap perasaan orang lain. Kabar buruknya, klien seperti ini langka. 1 diantara 1000 mungkin.. :D
5. Tipikal Mantan Desainer
Yap! Sesuai dengan namanya, klien seperti ini memang mantan desainer, atau setengah desainer, atau apalah namanya itu :D. Yang pasti, mereka punya sedikit pengetahuan lebih ketimbang orang awam tentang desain grafis. Biasanya mereka akan mencoba menggunakan istilah-istilah dalam desain grafis seperti tracing, bleed, serif, dsb untuk menunjukkan bahwa mereka juga "mengerti" atau "lebih mengerti" tentang desain grafis. Klien seperti ini haus akan pujian dan tidak suka diberi saran apalagi dikritik. Rendah hati adalah senjata paling ampuh untuk klien dengan tipe seperti ini.
6. Tipikal GapTek
Klien GapTek sangat kesulitan dalam memanfaatkan teknologi. Biasanya akan berimbas kepada hal-hal yang bersifat teknis. Jika kita terbiasa menggunakan email sebagai sarana komunikasi, mengirim dan bertukar data, maka untuk mereka, cara-cara manual dan tradisional terpaksa kembali harus ditempuh. Serasa kembali ke sepuluh tahun yang lalu.
7. Tipikal Suka Ngobrol
Klien seperti ini hampir mirip dengan klien pada poin no 4. Mereka menyenangkan dan juga mudah bergaul. Tapi biasanya akan sangat mengganggu karena mereka juga hobi ngobrol panjang lebar, apalagi jika kita sedang harus menyelesaikan pekerjaan. Cara yang terbaik adalah terbuka dan mengatakan apa adanya kondisi dan situasi yang kita hadapi. Hanya saja hati-hati, jangan sampai nadanya kedengaran seperti mengusir. :D
Sekedar sharing. jika punya pengalaman seputar klien, silahkan berbagi dengan yang lain melalui kolom komentar.
tentang penulis
Ajir
Desainer grafis, blogger, juga pecandu kopi. Terobsesi dengan segala sesuatu terkait komunikasi visual. Bercita-cita ingin menjadi guru SD sebuah sekolah di pelosok desa yang jauh dari keramaian.
email : ajir86[at]gmail.com | twitter : @desain_studio
view all post by Ajir
Tetap update informasi, tips, dan tutorial desain grafis dengan mengikuti FACEBOOK dan TWITTER Desain Studio!
hahahaha.....mantap artikelnya...:D, gw suka
oh ya kalo boleh nambah, Klien yang cerewet, itu biasa dijumpai pada ibu-ibu.seolah-olah mereka ngerti desain, pas dijelasain desainnya ga bgs seperti itu, eh malah di marah-marah....T_T
oh Tuhan....
alhamdulilah selama dapat yg nmer4..tapi kadang-kadang ada klien yang milih alternatif desain yg menurut saya itu bukan alternatif utama.tapi ya itu dia,kesukaan tiap orang beda-beda. :D
@ Jun > Hehe, sabar bro. Ibu-ibu emg begitu :D
@ Anonim > Iya, selera sifatnya subjektif. Desainer grafis tugasnya memberi solusi yg tidak hanya mengacu kpd nilai estetis sebuah karya tapi juga fungsinya sebagai alat komunikasi.
wow.. nice articel.
Kebetulan aq ada seorang klien dengan typical no.4, menyenangkan banget.... persis banget deh kyak deskripsinya.... dia cewek, ramah, energik, cantik lagi...... duh,malah pengen berlama2 ndesain pas di dampingi si klien... :D 1 dari 1000 ada padaku..... he he he
@Andre > Wow, Congrats!!! :D
Kalo saya bukan klien, tapi punya bos yang No.4. Buat saya yang masi newbie,punya atasan yang kritis,apresiatif,dan mengerti desain bisa meningkatkan skill desain juga.Walo kalo dihitung secara fee kurang masuk juga...:)
Yang No 4, Karna Langka 1:1000, Maka PeLIHARALAH yang terbaikmue ityuuu.....
hehehe
kayaknya bener bgd tu...hahaha
sering banget ketemu No 2, hahah
rata2 membikin kasian si desainer..sudah belajar mati2an tentang visual, nirmana, manual, teknik komputer, ilmu periklanan,dll
selanjutnya desainer juga yang bertanggung jawab mengedukasi klien..
berat benar jasa desainer..:D