1) Logo, Identitas, dan Brand
Banyak orang menganggap logo, identitas, dan brand dari sebuah perusahaan adalah sama. Tapi sebenarnya, kendati ketiga hal tersebut dimainkan dalam satu alur yang sama dan berfungsi saling mendukung, ketiga-nya memiliki definisi yang jauh berbeda satu sama lainnya, berikut penjelasannya :
Logo
Logo adalah suatu tanda atau simbol yang bertujuan mengidentifikasi sebuah perusahaan atau entitas. Logo tidak berfungsi untuk menjual, dia hanya mewakili identitas dari sesuatu.
Jika diibaratkan dengan seseorang, logo itu adalah wajahnya. Kita biasa mengenali seseorang ketika melihat wajahnya, baru kemudian teringat dengan sifatnya, prilakunya dan lain sebagainya. Begitu juga dengan logo yang mewakili perusahaan, kita mengenali perusahaan dari logonya, baru kemudian mengingat bagaimana pelayanannya, kualitas produknya, dan lain sebagainya.
Identitas (Identity)
Identitas adalah aspek visual yang membentuk bagian dari keseluruhan merek. Identitas merupakan perwajahan suatu perusahaan dalam bentuk visual seperti penggunaan warna, gambar, tipografi, dsb. Identitas biasanya mengacu kepada guideline atau pedoman yang dirancang khusus sebagai panduan dalam menggambarkan perusahaan dalam bentuk visual.
Contoh dari identitas biasa terdiri dari beragam perangkat visual seperti desain stationery, flyer, brosur, website, seragam, papan nama, dan berbagai perangkat lain yang tergolong kedalam bentuk visual.
Brand
Persepsi umum yang sering muncul adalah bahwa brand hanyalah sebatas logo, penggunaan warna, tipografi, dan sebuah slogan. Ini adalah persepsi keliru tentang brand. Lantas apa itu brand? Brand adalah persepsi emosional terhadap citra perusahaan secara keseluruhan. Brand dibangun dengan proses, konsistensi, dan komitmen.
Suatu brand akan membentuk persepsi positif jika memberikan kualitas dan pelayanan yang baik. Suatu perusahaan bisa berupaya membentuk brand yang positif, tapi keputusan tetap ada pada kostumer.
Brand terdiri dari berbagai aspek, seperti Brand Name (nama dari suatu produk atau jasa), Brand Positioning (segmen pasar dan prioritas jenis usaha), Brand Management (aplikasi tehnik marketing yang digunakan), dsb.
Kira-kira, jika diilustrasikan sebagai seseorang, Logo, Identitas, dan Branding kurang lebih seperti ini :
Logo dari Pak Mario Teguh adalah wajah Pak Mario, identitasnya adalah perawakan, cara berjalan, senyum, jenis pakaian yang dipakai, rambut klimis, kacamata, dll. Sedangkan brand-nya adalah sikap & prilaku seperti ramah, sayang keluarga, santun, murah senyum, menginspirasi, suka memberi nasihat, dan lain sebagainya.
2) Memilih Aplikasi / Software
Logo sebaiknya didesain dalam format vector graphic. vector adalah suatu format dimana bentuk grafis dibangun berdasarkan titik dan garis dalam komputer, sehingga dapat dibesarkan seukuran gedung sekalipun tanpa berpengaruh terhadap resolusi dan kualitas gambar. Berbeda dengan format raster/bitmap yang dibangun dari kumpulan pixel dari sebuah gambar.
Untuk mendesain logo, gunakan aplikasi berbasis vector. Ada berbagai aplikasi gambar berbasis vector yang bisa ditemukan, seperti Adobe Illustrator, CorelDRAW (berbayar) atau InkScape (gratis).
3) Kriteria Logo yang Baik
Setelah mengetahui fungsi utama dan peran dari sebuah logo, kita akan mulai dengan tahapan mengenal kriteria logo yang baik itu seperti apa. Berikut adalah beberapa kriteria yang umum digunakan untuk mendesain logo :
Simple
Less is more! Logo yang baik itu sederhana. Semakin sederhana semakin baik. Logo tidak dinilai secara estetis tapi fungsi. Kesederhanaan dalam sebuah logo akan memudahkan fungsinya mengidentifikasi perusahaan yang diwakili. Selain itu, logo yang simple juga mudah diaplikasikan diberbagai jenis media dan dapat dipahami dengan cepat.
Unique
Kita mudah mengenali satu sama lain karena wajah setiap orang itu unik. Begitu juga dengan logo, semakin unik tampilan sebuah logo, maka akan semakin mudah dia stand-out dari logo-logo lain (terutama logo perusahaan pesaing).
Memorable
Logo yang baik itu mudah diingat (memorable). Logo tidak butuh banyak sekali embel-embel yang membuat audiens bingung. Sebuah logo yang mudah diingat akan sangat membantu meningkatkan citra perusahaan dan brand awareness dari perusahaan tersebut.
Relevan
Penting untuk diingat kalau fungsi utama dari sebuah logo adalah sebagai identifikasi. Jadi, usahakan relevansi yang jelas antara logo dengan entitas yang diwakili. Misal logo untuk produk digital sebaiknya menggunakan simbol dan tipografi yang memberi kesan dan nuansa selaras dengan tema digital, teknologi, dsb.
Aplikatif
Logo juga harus aplikatif dan mudah diterapkan pada berbagai media visual. Pertimbangkan faktor produksi seperti sablon, grafir, atau 3D sign. Aspek ini mengacu kepada simplicity / kesederhanaan yang harus dibangun dalam sebuah logo. Logo yang aplikatif dapat menghemat banyak sekali biaya produksi.
Timeless
Logo digunakan dalam waktu yang sangat lama, mungkin puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun. Untuk itu, kesampingkan trend desain logo. Redesign sebuah logo akan membuat penggunaan logo menjadi tidak konsisten dan membingungkan kostumer. Selain itu, biaya setelah redesign akan sangat luar biasa.
4) Logo Mark, Letter Mark atau Kombinasi Keduanya?
Pada umumnya, logo dibagi kedalam beberapa jenis :
1) Logomark, yaitu logo yang hanya terdiri dari simbol.
2) Lettermark, yaitu logo yang hanya terdiri dari huruf yang biasanya menggunakan nama produk / jasa.
3) Kombinasi dari Keduanya, yaitu logo yang terdiri dari logomark dan juga lettermark.
Lantas yang mana sebaiknya yang harus digunakan?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu nama perusahaan yang ingin dirancang logonya. Lettermark biasa digunakan oleh perusahaan yang memiliki nama unik. Hal ini akan membuat nama perusahaan menonjol dan menciptakan koneksi langsung antara logo dan nama secara emosional.
Sebaliknya, logomark bagus digunakan apabila nama perusahaan terlalu generik, misal penggunaan nama-nama umum seperti Apple, Blue, Speed, Stone, dll. Dalam hal ini pengguaan simbol yang iconic dapat membantu perusahaan lebih mudah untuk diidentifikasi oleh audiens.
5) Memilih Typeface
Tipografi adalah salah satu unsur penting yang harus diperhatikan dalam desain logo. Berikut adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan typeface untuk desain logo.
Unik
Sebaiknya hindari pengguaan font yang terlalu umum. Beberapa OS komputer seperti Window dan Apple biasanya punya font default yang sudah sangat banyak digunakan banyak orang. Ada baiknya memilih jenis font yang unik atau mendesain sendiri typface khusus untuk sebuah logo.
Readability
Faktor keterbacaan sangat penting pada penerapan tipografi termasuk pada desain logo. Hindari menggunakan font yang sulit terbaca. Selain itu, sebaiknya hindari menggunakan efek pada lettermark dari sebuah logo, seperti outline, shadow, emboss, dsb. Hal tersebut malah membuat logo jadi semakin sulit terbaca.
Ketebalan
Logo dalam aplikasinya berada pada berbagai macam ukuran. Pastikan logo dapat mudah dilihat dalam ukuran yang kecil sekalipun. Untuk itu, sebaiknya pilih jenis huruf yang memiliki ukuran ketebalan yang cukup sehingga mudah terbaca. Jenis huruf yang sangat tipis akan membuat typeface sulit terbaca dan hilang pada saat logo diperkecil atau berada pada jarak pandang yang jauh.
Relevansi
Setiap jenis huruf melambangkan suatu sifat yang bisa dirasakan audiens. Seperti sifat 'kokoh' dan 'kuat' jika kita melihat font yang memiliki ketebalan yang kuat, atau sifat 'feminim' jika kita melihat font yang dekoratif dan tipis. Pastikan memilih font yang relevan dengan perusahaan yang diwakili.
Jumlah Jenis Huruf
Batasi penggunaan jumlah font untuk logo. Terlalu banyak jenis font akan membuat logo menjadi rumit dan tidak estetis.
Kerning
Jarak antar huruf (Kerning) perlu dipertimbangkan ketika merancang logo. Pastikan untuk tidak membuat jarak yang terlalu rapat atau terlalu renggang pada typeface. Jarak yang baik akan membangun komposisi bentuk yang menarik pada logo.
6) Proses Mendesain Logo
Berikut adalah proses umum yang digunakan dalam mendesain sebuah logo :
Brief
Proses desain logo biasanya diawali dengan brief, pada tahap ini, desainer mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan untuk mendesain logo seperti : Nama usaha, jenis usaha, target market, corporate positioning, kompetitor, segmen pasar, dsb.
Riset dan Brainstorming
Setelah terkumpul informasi yang dibutuhkan, proses beralih kepada riset serta brainstorming. Pada tahap ini, desainer mulai membangun konsep dan mencari ide.
Sketsa
Jika konsep dan ide sudah ada, proses dilanjutkan dengan membuat ragam sketsa dengan pensil dan kertas.
Vectorizing
Hasil dari sketsa kemudian ditransfer kedalam format digital (vector format). Biasanya, gambar hasil sketsa discan kemudian di tracing ulang menggunakan aplikasi vector seperti Adobe Illustrator.
Presentasi
Tahap selanjutnya adalah mempresentasikan desain kepada klien. Biasanya dalam presentasi desainer menjelaskan konsep dibalik logo yang telah dirancang, penggunaan warna, typeface, dsb.
Revisi
Setelah selesai dipresentasikan, biasanya akan ada revisi (perubahan) pada logo. Hal ini tentu bergantung kepada diskusi pada saat presentasi dengan klien.
7) Resource
Berikut adalah kumpulan resource bermanfaat terkait dengan desain logo :
Inspirasi
- logopond
- logolounge
- logooftheday
- logosauce
- identityarchives
- logomoose
- logogallery
- faveup
- brandsoftheworld
Komunitas
Blog/Website
Artikel
- Why Logo Design Does Not Cost $5.00
- The Secret Logo Design Process Of Top Logo Designers
- 105 Logo Design Articles & Resources
- Vital Tips For Effective Logo Design
- 10 Principles Of Logo Design Masters
- Design A Logo – The Ultimate Guide
- Rules Of Logo Design
Kesimpulan
Desain logo tidak hanya dinilai pada unsur estetika tapi juga fungsi. Oleh karena itu, proses perancangan logo membutuhkan riset dan waktu untuk menghasilkan logo yang sesuai dan komunikatif. Walau secara bentuk sederhana, tapi ternyata banyak hal yang harus dipahami oleh desainer untuk merancang sebuah logo. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat, terlebih bagi desainer grafis yang ingin bergelut lebih dalam pada perancangan logo. Jika ada pertanyaan atau saran, jangan ragu untuk berkomentar. :)
Ikuti FACEBOOK dan TWITTER Desain Studio untuk mendapatkan update terbaru berupa tips, informasi, dan tutorial seputar desain grafis!
Artikel yg sangat membantu newbie spt saya utk mulai belajar mendesain logo. Sangat bermanfaat bro Ajir. Thanks 4share :D
sama2 bg Aan, semoga bermanfaat! :)
mas ajir saya mau tanya soal relevansi dong.
kalo kita buat logo untuk usaha burger, terus kita buat relevan dengan bidang usahanya
terus
pesaing klien kita juga bikin logo yang relevan dengan bisang usahanya, tar logonya jadi mirip2 dong?
saya bingung deh, sementara mesti relevan tapi mesti unik (membedakan) juga.
terus soal penilaian logo tetep mesti estetis kan ya?walaupun estetis pointnya dibawah fungsi.
Hey Abenk,
Relevansi dalam logo itu sangat luas, ga hrs pake ikon yg relevan. Mungkin bisa di style, komposisi, warna, dsb. Contoh logo McDonalds dengan simbol huruf 'm', sama sekali tdk menggunakan simbol makanan, tp secara bentuk, warna, dan style sangat relevan dgn usahanya.
Estetika itu ttp penting. Tapi dalam desain logo, fungsi itu yg hrs menjadi fokus. Biasanya kalo fungsinya dapet, logo itu akan estetis dengan sendirinya. Contoh logo adidas, secara estetika mgkn biasa saja, tp krn fungsinya berjalan sesuai konsistensi penggunaannya, logo adidas jd nilai jual tersendiri bagi penggunanya. bahkan harga kaos bisa melonjak naik cuma gara2 ditambahi logo adidas. :)
YAP..saya sangat setuju sekali dengan relevansi. Terlebih relevansi dengan karakter media apa kedepan logo itu akan diaplikasi..sablon, cetak, ato bahkan logo itu akan menjadi sebuah emlem..pemikiran itu harus diterapkan oleg desainer grafis sehingga production cost untuk client dalam memproduksi logo itu tidak membengkak,,
Terkadang saya menemukan beberapa client yang bertanya kenapa logonya memakai warna solid bukan gradasi.. penjelasan mengenai aplikasi media ini menjadi point yang penting untuk dijelaskan kepada client.
Trimakasih banyak neh mas. mantep
keren om patut jadi tautan kreatif nih :)
manteff
artikelnya bagus inspiring buat para calon desainer muda
@-) Mas Bagus Inspirasinya, Tapi aku masih kesusaha kalau masalah seni, cuma sekolahku di bidang seni design. tapi susaaaaaah mohon pencerahan.
sangat inspiratif dan membantu bang
by the way, bisa kasih link untuk study colors ga bang??trimakasih sebelumnya
sukses selalu
maturnuwun infonya :) sangat bermanfaat
wahhh.... mantaff
Makasih ya :)
artikel anda sangat menarik...
terimakasih,......
Pengen bisa disain logo. selama ini cuma asal saja tanpa ada teori dasar yang mendukung...
semua yang dibutuhkan udah lengkap disini.. thanks infonya gan,, :D
mas sya mau nanya .. terkadang sya klo ad waktu luang .. saya sering mengikuti lomba desain logo .. misalkan kya di 99 design .. yang sya tanyakn , apkah setiap kita ngirim logo yg sudah d desain harus disertakn dengan penjelasan tujuan atau makna logo tsb.. makasi atas infonya,,,,
jadi nambah ilmu gan tentang desain logo, yang sulit dalam mendesain logo adalah filosofinya menurut saya
If we create logos for businesses burger, we continue to make relevant to its business
continues
client's competitors we also make a logo that is relevant to Bisang efforts, tar logo so mirip2 dong? Your article is very interesting ...
thanks, ......
ijin share facebook
★ OBAT PERAPAT VAGINA
★ PIL VIRGIN ASLI
★ CARA AGAR VAGINA KESET
★ VIMAX ASLI CANADA
★ OBAT HERBAL
★ AGEN HAMMER OF THOR
★ JUAL VIMAX ASLI
★ CARA MENGATASI KEPUTIHAN
مكافحة الحشرات المنزلية
شركات مكافحة حشرات بمكة
شركات مكافحة حشرات بالخرج
شركات مكافحة الحشرات بالاحساء
شركة مكافحة حشرات بالقصيم
شركة تنظيف بحائل