20130101 16

Wawancara dengan Gilang Purnama - Typographer

in ,

Tipografi mengambil peran yang sangat vital pada perkembangan teknologi bahkan peradaban. Tipografi merupakan alat komunikasi efektif dan sarana penyampaian ide juga rasa. Sulit sekali rasanya membayangkan dunia tanpa tipografi. Bagaimana dengan perkembangan tipografi di Indonesia? Nah, kali ini DS berkesempatan melakukan wawancara dengan Gilang Purnama, seorang tipografer asal Bandung yang karya-karyanya sangat inspiratif. Selamat membaca!

Hai Gilang, thanks sudah meluangkan waktu untuk wawancara ini. Bisa ceritakan sedikit tentang Kamu ke pembaca? Serta kesibukan apa yang sedang dijalani saat ini.


Nama saya Gilang Purnama Jaya, seorang graphic designer, umur 25 tahun asal bandung, saya mulai berkarya sekitar tahun 2006 dan bekerja dari satu clothing company ke clothing company lainnya yang kebetulan pada saat itu industri ini memang sedang marak di Bandung (inilah yang menyebabkan kuliah saya tidak beres-beres sampai sekarang hahaha), dan akhirnya sekitar awal tahun 2008 saya mulai fokus pada typography hingga sekarang. Kesibukan saya saat ini antara lain fokus pada retail font saya DECADE TYPEFOUNDRY, mengerjakan beberapa project logotype, menyelesaikan beberapa font saya yang belum terselesaikan, membantu seorang teman menjalankan bisnis merchandise band (crossover merch) dan sedang menunggu balasan dari pihak myfonts.com.




Bagaimana cerita awal mula tertarik dengan dunia lettering dan tipografi?


Dari kecil saya memang sudah tertarik dengan lettering dan tipografi, saat itu saya selalu memperhatikan tulisan-tulisan yang terdapat di kaca-kaca R.M Padang, Pecel Lele, bak truk dan film-film kartun favorit saya, yang saya ingat logotype favorite saya pada saat itu adalah mighty morphin power rangers dan silverhawks, hingga sekarang logotype itu masih sangat keren menurut saya. Beranjak Sekolah Menegah Pertama dan Menegah Atas saya mulai mengoleksi rugos dari typeface yang berbeda-beda dan belajar sedikit graffiti, puncaknya ketika masa kuliah seorang dosen dari mata kuliah tipografi memperkenalkan saya lebih jauh dengan dunia tipografi dan dibantu dengan teknologi internet pada saat itu dan berujung pada saya sekarang ini.




Bisa cerita sedikit ke pembaca mengenai proses pengerjaan font dan lettering?


Untuk pengerjaan font biasanya saya melakukan riset, setelah itu saya membuat bentuk dari setiap karakter mulai dari a-z dengan sketsa kasar lalu mulailah proses digitalisasi menggunakan CorelDRAW dan Adobe Illustrator (tracing) dan proses terkhir saya menggunakan Fontlab untuk mengatur glyph, script opentype, kerning dsb. Menghasilkan output opentype dan truetype sehingga bisa digunakan di komputer.

Apa project paling berkesan yang pernah dikerjakan? Bisa ceritakan mengapa?


Semua project dengan nominal yang besar pasti berkesan hahaha tapi gak gitu juga, saya pernah mengerjakan beberapa project dengan agensi desain yang berada di Australia, saya sempat diajak untuk menetap dan bahkan membuka akun bank atas nama saya disana, menurut saya ini sangat berkesan karena sampai sekarang saya masih berhubungan baik dengan agensi tersebut.



Menurut kamu, apa aspek yang paling menarik dari menjadi seorang tipografer?


Tidak banyak orang Indonesia menggeluti bidang ini, masih dibilang sangat sedikit dan dengan hal tersebut saya bisa bertemu dengan orang-orang baru juga luar biasa.



Salah satu font kamu yaitu 'Bandung Hardcore' termasuk kedalam salah satu font yang cukup populer di Dafont.com, gimana perasaannya tentang hal itu?


Lumayan seneng juga sih, jauh dari apa yang saya bayangkan, font itu memang sengaja saya buat gratis dan ternyata impactnya luar biasa bagi karir saya sebagai seorang typographer, terinspiransi dari band favorite saya “terror” dan kebetulan scene musik hardcore di kota Bandung sedang hype juga, melihat sedikit celah bahwa kebutuhan akan font berjenis varsity / collage akan sangat dibutuhkan (khususnya untuk scene dan komunitas di bandung) akhirnya dibuatlah font “Bandung Hardcore”.

Selain menggarap project freelance, apakah kamu juga menjual font? Kalo iya dimana dan Bagaimana prospeknya?


Betul sekali, harus digaris bawahi bahwa yang saya jual disini adalah lisensi atau hak untuk memakai font tersebut dan orang yang telah membeli lisensi tersebut dilarang menjual/sharing kembali kepada orang lain, berbeda dengan kasus saya sebelumnya ketika “menjual” font saya kepada salah satu typefoundry diluar sana, tentunya profit yang didapatkan lebih besar akan tetapi terjadi satu waktu karena saya dilarang untuk menjual font tersebut baik retail ataupun menjual kembali kepada salah satu typefoundry yang berbeda,

prospeknya bisa menghidupi keseharian saya karena yang saya lakukan adalah berjualan secara retail, profit yang didapatkan seumur hidup selama saya masih menginginkan untuk mejual font yang saya buat. Beberapa font komersial saya bisa dibeli di decadetypefoundry.storenvy.com dan segera di myfonts.com.




Semua profesi tentunya membutuhkan yang namanya inspirasi, bagaimana kamu biasa mendapatkan inspirasi?


Kebanyakan inspirasi saya datang dari melihat-lihat sekitar, browsing, mengobrol sama teman, dan membaca buku

Adakah tokoh yang menjadi influence untuk karya-karya kamu?


Banyak sekali tentunya, karena terlalu banyak saya sulit untuk mengingatnya satu-satu mungkin saya sebutkan yang saya ingat saja, diantaranya David Quay, Herb Lubalin, Michael Dorret, Rick Griffin, Michael Manoogian , Gerard Huerta, Greg Irons, Mike Giant, Jim Phillips dan Chaz Bojorquez.



Bagaimana menurut kamu perkembangan tipografi di Indonesia?


Perkembangannya sangat pesat dibantu oleh jejaring sosial dan search engine, para teman-teman di Indonesia tidak kalah ketinggalan dengan negara-negara lain, hanya saja sedikit sekali teman-teman yang fokus untuk menjadi typographer bahkan mendirikan typefoundry padahal kemampuan-kemampuan mereka sudah cukup diatas rata-rata dan pekerjaan ini lumayan menjanjikan.

Bisa sebutkan beberapa situs favorit kamu?



Adakah saran-saran untuk tipografer-tipografer muda Indonesia?


Teruslah berkarya, jangan patah semangat, jangan pernah merasa cukup, perbanyak referensi, tekunilah apa yang kamu lakukan karena kelak pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan.



Terima kasih Gilang sudah bersedia diwawancara di Desain Studio, sukses selalu!


Terimakasih kembali :)


Gilang Portfolio :


Sekian wawancara Desain Studio dengan Gilang Purnama. Keberadaan Gilang sebagai Tipografer tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Semoga wawancara ini dapat menginspirasi tipografer-tipografer muda lain untuk terus berkarya.




Ikuti FACEBOOK dan TWITTER Desain Studio untuk mendapatkan update terbaru berupa tips, informasi, dan tutorial seputar desain grafis!

Share On:

16 Responses to “ Wawancara dengan Gilang Purnama - Typographer ”

  1. wew mantep banget om gilang sukses terus !
    buat desain studio juga tetep sukses dan banyakin interview sama master yang lainnya ya hehe :D

  2. waw om gilang...
    salah satu typographer yang menginspirasi saya...

  3. abenk182 says:

    wah keren.
    sering liat letering keren2 di majalah tato. jadi pengen.

  4. Wah bagus nih artikelnya

  5. http://dribbble.com/gilangpurnamajaya

  6. wow, luar biasa indah letteringnya. Jadi ingin kaya "Gilang Purnama"

  7. font saya sudah tersedia : http://www.myfonts.com/fonts/decade-typefoundry/basingstoke/

  8. cek behance saya : http://www.behance.net/decadetypefoundry

  9. Baguss nih artikelnya bang "Gilang Purnama" bolehh nih minta bantu ajarin hehehe >.<

  10. Anonim says:

    mantap kaka

Leave a Reply